VIDEO PENYIKSAAN ANAK PEREMPUAN DI INDONESIA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KRIMINALITAS - PENGANIAYAAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Alfianto Yustinova
DILIHAT
304 KALI

Minggu, 20 Januari 2019

VIDEO PENYIKSAAN ANAK PEREMPUAN DI INDONESIA

[MISINFORMASI]
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Dua hari terakhir beredar video penyiksaan terhadap seorang bayi. Adegannya sangat keji dan jauh dari belas kasihan. Video tersebut beredar melalui fitur pesan WhatsApp.
Dalam video berdurasi 2 menit 52 detik tersebut, terlihat seorang perempuan dewasa menyiksa seorang anak perempuan berusia sekitar dua tahun. Beraneka cara keji dilakukan oleh perempuan dewasa tersebut. Tanpa belas kasihan sama sekali ia menginjak nyaris seluruh tubuh bocah perempuan itu. Ia juga menduduki wajah anak tersebut, menginjak lengan, kaki, hingga kepala.
Dalam video tersebut terlihat pelaku mengenakan celana pendek berwarna merah muda dan kaus tanpa lengan. Pelaku berambut panjang melebihi bahu, dan mengikat rambutnya.
Peredaran video tersebut dibumbui kalimat, "Masya Allah, semoga pelakunya segera tertangkap. Kejamnya melebihi binatang. Ini tak tahu kejadiannya di mana, tapi semoga polisi kita berhasil menangkapnya."

[PENJELASAN]
Berdasarkan penelusuran VIVAnews, kasus tersebut benar terjadi. Namun kejadiannya bukan di Indonesia. Video tersebut diunggah melalui akun Facebook Portal Santarem News Noticias. Akun tersebut menggunakan bahasa latin, dan beralamat di Amazonia, Brasil.
Akun tersebut juga menyampaikan bahwa pelaku sudah ditangkap sedangkan anak yang menjadi korban penyiksaan sudah dibawa ke rumah sakit. Sayangnya tak ada penjelasan, kapan peristiwa itu terjadi.
Sementara itu dilansir dari mirror.co.uk berdasarkan penyelidikan oleh Departemen Kepolisian Corpus Christi, lokasi kejadian adalah di Nuevo Leon (Mexico). Kami juga telah menerima informasi bahwa kejadian ini mungkin terjadi lebih dari setahun yang lalu.
Penelusuran gambar yang dilakukan juga tidak menemukan hasil. Gambar tersebut tidak muncul di google image, dan mesin pencari gambar lainnya.
Video penyiksaan anak tersebut memang terjadi, namun bukan di Indonesia. Jadi permintaan agar polisi kita segera menemukan dan menangkap pelakunya menjadi tidak relevan.

[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2NVnQwV
http://bit.ly/33YQwL5
http://bit.ly/32TbJon

Klarifikasi